A
 
Dosen dan Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Padang Dampingi Produsen Dadih Terapkan Good Manufacturing Practices di Alahan Panjang
Admin (HB)
07/09/2025 20:22 WIB
Alahan Panjang, 6 September 2025 – Dosen dan mahasiswa Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Padang melaksanakan pendampingan kepada produsen dadih di Alahan Panjang, Kabupaten Solok, dalam rangka Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Kemitraan Masyarakat. Kegiatan ini berfokus pada penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) atau Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) untuk meningkatkan mutu dan keamanan produk dadih, pangan fermentasi tradisional Minangkabau berbahan dasar susu kerbau yang memiliki potensi besar untuk dipasarkan secara nasional maupun internasional.

Kegiatan ini melibatkan 15 orang sasaran yang terdiri dari peternak kerbau, pembuat dadih, dan distributor dadih. Mereka mendapatkan pendampingan langsung dari tim dosen dan mahasiswa yang terdiri atas Nur Ahmad Habibi, S.Gz, M.P, Dr. Gusnedi, STP, MPH, Amalia Suci, STr. Gz, Aura Aulia, STr. Gz, serta mahasiswa Program Studi Gizi. Pendampingan mencakup pelatihan praktik higienis mulai dari proses pemerahan susu kerbau, pengolahan, hingga pengemasan sesuai standar GMP. Sebagai bentuk dukungan nyata, tim juga melakukan investasi berupa peralatan terstandar GMP, peralatan higieni personil, peralatan pemerahan susu kerbau, serta menyusun Modul GMP Produsen Dadih sebagai panduan praktis bagi produsen dalam menerapkan praktik produksi yang baik.

Ketua tim, Nur Ahmad Habibi, S.Gz, M.P, menjelaskan bahwa permasalahan utama produsen dadih saat ini meliputi umur simpan produk yang pendek, praktik pengolahan yang kurang higienis, serta pengetahuan petani yang masih rendah tentang keamanan pangan. “Melalui pendampingan, pelatihan, dan penyediaan peralatan ini, kami berharap kualitas dadih meningkat sehingga mampu bersaing di pasar nasional bahkan internasional,” ujarnya.

Testimoni datang dari Rio, seorang pengolah dadih di Alahan Panjang, yang menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Kami para pengolah dan petani dadih sangat terbantu dengan adanya pelatihan dan peralatan baru ini. Dulu kami hanya mengandalkan cara tradisional, tapi sekarang tahu bagaimana memproduksi dadih yang lebih higienis dan tahan lama. Harapan kami, dengan kualitas yang lebih baik, dadih bisa dikenal di pasar nasional bahkan internasional,” ujarnya. Para peserta pendampingan menyambut baik kegiatan ini dan berharap pendampingan berkelanjutan dapat membantu meningkatkan kualitas produk sekaligus memperluas pemasaran dadih ke tingkat nasional dan internasional.
menghubungi server
Q
test